SELAMAT DATANG DI BLOG<= KAMPUNG KARANGSALAM =>< KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM < KAMPUNG KARANGSALAM
Tampilkan postingan dengan label masyarakat mandiri pedesaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label masyarakat mandiri pedesaan. Tampilkan semua postingan

13 Jul 2013

Problem Kehidupan Sosial Dan Beragama Di Masyarakat

Jauh sebelum peradaban kota masuk ke lingkungan masyarakat pedesaan, secara umum lingkungan pedesaan adalah tempat yang paling nyaman dan damai dalam menjalani kehidupan. Kerukunan warga yang sangat erat dan itu mereka buktikan dengan melakukan gotong royong dalam segala urusan sosial, budaya, agama dan bahkan pekerjaan sehari-hari. Akan tetapi, ketika peradaban kota masuk dan mempengaruhi segala sendi kehidupan di pedesaan, segala kebersamaan itu semakin luntur dan semakin pudar.
Membendung pengaruh buruk peradaban kota, untuk tidak terlalu mendikte kehidupan yang selama ini berjalan sangat dinamis di pedesaan, perlunya pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya kehidupan masyarakat pedesaan sebagai ciri khas yang harus dilestarikan seperti gotong royong dalam masalah sosial, budaya dan agama. Karena generasi muda yang nantinya akan menggantikan generasi senior untuk melanjutkan.
Pada sisi lain, semakin derasnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan zaman, saat ini sudah hampir menenggelamkan semua yang ada di pedesaan, termasuk kehidupan sosialnya. Anak-anak muda lebih sering dan senang jika nongkrong di pinggir jalan bersama teman-temannya dari pada pergi ke masjid, perkumpulan warga atau perkumpulan pengajian lainnya. Karena nongkrong-nongkrong di pinggir jalan dianggap sebagai simbol pergaulan anak perkotaan. Paham ini merupakan salah satu sember rusaknya sendi kehidupan khas masyarakat pedesaan yang sangat menjunjung tinggi kebersamaan / gotong royong dalam hal sosial budaya dan agama, bukan paham nongkrong-nongkrong untuk sekedar kesenangan.
Merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk meminimalkan pengaruh yang bisa merusak ciri khas dari sendi kehidupan pedesaan yang sangat kental dengan nuansa kegotong royongannya, agar tetap terbina sampai kapanpun selagi masih berstatus lingkungan pedesaan. Dari pengamatan admin, hampir lima puluh persen gotong royong dan kemaslahatan hilang terpengaruh perjudian, minuman keras dan peradaban kota lainnya yang admin sebut dengan judul artikel ini sebagai problem kehidupan sosial dan beragama di masyarakat.
Karang Salam Kita